Tiga Dusun Sudah Teridentifikasi
Dalam peta ini, terlihat bahwa tiga wilayah berikut sudah muncul dan diberi nama secara resmi:
Dusun Tempel
Dusun Timbang
Dusun Lebo (tertulis "Leba")
Ketiganya ditampilkan sebagai wilayah yang masih berdiri sendiri, baik secara administratif maupun sosial. Ini menunjukkan bahwa sebelum terbentuknya Desa Bumiayu, masing-masing dusun memiliki identitas geografis tersendiri.
Belum Ada Nama “Bumiayu” sebagai Kesatuan Administratif
Nama "Desa Bumiayu" belum muncul di peta ini. Artinya, pada tahun 1920, penyatuan tiga dusun ini menjadi satu desa belum terjadi secara administratif. Masing-masing dusun kemungkinan besar masih terikat dengan wilayah desa induk lain atau langsung berada di bawah kawedanan/kecamatan.
Dusun Tempel Sudah Diakui Secara Kartografis
Berbeda dengan peta tahun 1898, dalam peta tahun 1920 nama Tempel sudah dicantumkan, menandakan bahwa pemukiman ini telah berkembang cukup signifikan untuk dicatat secara resmi di peta kolonial Belanda.
Lingkungan Sekitar yang Relevan
Peta juga menunjukkan posisi Tempel, Timbang, dan Lebo yang berdekatan dengan:
Penjangkringan
Dajakan
Sarèn
Bodjong
Tjarangsari
Ini dapat menjadi petunjuk relasi sosial dan geografis masyarakat masa itu.
Tahun 1898: Dusun Timbang dan Lebo sudah ada, Tempel belum tercatat.
Tahun 1920: Ketiganya sudah ada, tetapi masih berdiri sendiri, belum menjadi Desa Bumiayu.
Penyatuan menjadi Desa Bumiayu kemungkinan besar terjadi setelah tahun 1920, yang perlu ditelusuri lebih lanjut melalui arsip pembentukan desa, dokumen pemerintahan Hindia Belanda, atau arsip awal Kemerdekaan. (DWI)
Share :