PENGAJIAN RUTIN FATAYAT NU DESA BUMIAYU: MEMPERKUAT UKHUWAH MELALUI TAHLIL DAN TADARUS AL-QUR’AN

Bumiayu, 13 Juni 2025 – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan, Fatayat NU Desa Bumiayu kembali menggelar pengajian rutin yang dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di rumah salah satu sahabat Fatayat, Retno Madu Murti, yang beralamat di Dukuh Lebo, RT 20 RW 06.

Acara pengajian yang dimulai selepas salat Jum'at ini diikuti oleh beberapa anggota Fatayat NU dari berbagai dusun di wilayah Desa Bumiayu. Dengan penuh khidmat, seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali dengan pembacaan tahlil, dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an secara berjamaah, serta ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan warga desa.

Menurut sahabat Retno selaku tuan rumah, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali dan bergiliran dari rumah ke rumah anggota. Selain sebagai wadah spiritual, pengajian ini juga menjadi sarana memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di kalangan perempuan muda Nahdliyyin.

“Kami merasa kegiatan seperti ini sangat penting, apalagi di tengah kesibukan masing-masing. Lewat tahlil dan tadarus bersama, kami bisa saling mengingatkan untuk selalu dekat dengan Allah dan menjaga hubungan baik antarwarga,” ujar Retno Madu Murti.

Selain tahlil dan tadarus, dalam kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa informasi terkait rencana kegiatan sosial Fatayat NU menjelang Tahun Baru Islam dan HUT RI ke-80. Beberapa program yang akan dilaksanakan antara lain santunan anak yatim, pelatihan keterampilan, dan partisipasi dalam lomba-lomba desa.

Kegiatan pengajian ini juga diapresiasi oleh tokoh masyarakat setempat yang menilai bahwa Fatayat NU Bumiayu telah memainkan peran strategis dalam membina perempuan muda desa, baik dalam aspek keagamaan, sosial, maupun pembangunan keluarga. Dengan suasana yang hangat, akrab, dan penuh keberkahan, pengajian malam itu menjadi bukti nyata bahwa generasi muda perempuan NU di Desa Bumiayu terus berupaya menjaga tradisi keagamaan dan menjadikannya sebagai pijakan dalam kehidupan bermasyarakat. (DWI)