Embung Bumiayu Jadi Magnet Baru Wisata Kuliner Jadul Setiap Minggu Pagi
Desa Bumiayu – Minggu pagi, 6 Juli 2025, suasana di sekitar Embung Bumiayu tampak lebih ramai dari biasanya. Sejak matahari mulai naik, warga dari berbagai penjuru desa hingga luar wilayah berdatangan untuk menikmati wisata kuliner jadul yang kini menjadi daya tarik utama kawasan embung setiap akhir pekan.
Dengan lokasi yang strategis di pinggir Embung Bumiayu, kawasan ini kini disulap menjadi pusat kuliner tradisional yang menyajikan aneka jajanan lawas dan menu sarapan khas desa. Mulai dari cenil, gatot, thiwul, lupis, hingga pecel pincuk, nasi jagung, bubur manado, dan aneka gorengan disajikan oleh para pelaku UMKM lokal dengan tampilan yang sederhana namun menggugah selera.
Kegiatan ini kini resmi dikelola oleh BUMDesa Bumi Mandiri Bumiayu yang mengambil peran sebagai fasilitator sekaligus penggerak ekonomi kerakyatan melalui sektor pariwisata dan kuliner. Dengan penataan yang rapi, penyediaan lapak-lapak semi permanen, serta pengelolaan sistem kebersihan dan parkir, kawasan Embung Bumiayu berhasil menarik minat pengunjung dengan konsep wisata lokal yang segar, murah, dan penuh nostalgia.
Direktur BUMDesa, dalam wawancara singkat, menyampaikan bahwa tujuan utama pengelolaan wisata kuliner ini bukan hanya aspek ekonomi, tetapi juga pelestarian kuliner tradisional dan pemberdayaan masyarakat sekitar, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki keterampilan memasak namun selama ini belum memiliki akses pasar tetap.
“Kami ingin menciptakan ruang usaha yang ramah, merakyat, dan konsisten mengangkat potensi lokal. Kuliner jadul adalah identitas budaya, dan di sinilah kami mempertemukannya dengan generasi muda yang mungkin belum mengenal makanan-makanan ini,” ujarnya.
Tak hanya makanan, suasana di Embung Bumiayu juga diramaikan dengan alunan musik tradisional dari kelompok seni desa serta aktivitas santai seperti jalan pagi, memancing, dan swafoto di tepian embung yang indah. Area duduk yang menghadap ke permukaan air serta hamparan pemandangan sawah menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk aktivitas harian.
Para pedagang mengaku merasakan dampak positif dari kegiatan ini. Setiap minggu, mereka bisa menjual habis dagangan hanya dalam waktu dua hingga tiga jam. Para pengunjung pun berharap agar kegiatan ini terus ditingkatkan baik dari sisi variasi kuliner, promosi, maupun kenyamanan fasilitas umum.
Wisata kuliner Minggu pagi di Embung Bumiayu telah menjelma menjadi ruang pertemuan warga, tempat nostalgia makanan masa kecil, sekaligus sarana ekonomi kreatif yang digerakkan oleh warga untuk warga. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana potensi lokal jika dikelola dengan baik mampu menciptakan manfaat sosial, budaya, dan ekonomi secara berkelanjutan.
(DWI)
Share :