Bumiayu, 26 Juni 2025 – Dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah, masyarakat Dusun Lebo RT 20 RW 06 Desa Bumiayu menggelar kegiatan doa bersama dan muhasabah diri pada Kamis malam, 26 Juni 2025, bertempat di lingkungan permukiman warga.
Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, dihadiri oleh tokoh masyarakat, bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, dan anak-anak yang datang dengan antusias dan penuh harapan akan keberkahan di tahun yang baru. Acara ini menjadi wujud kekompakan dan semangat religius warga dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan tradisi lokal di lingkungan mereka.
Dalam suasana malam yang sejuk dan tenang, acara diawali dengan pembacaan surat Yasin, tahlil, dan doa akhir serta awal tahun, dipandu oleh tokoh agama setempat. Rangkaian doa bersama ini dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus permohonan kepada Allah Swt. agar diberikan keselamatan, keberkahan, dan ketenteraman hidup di tahun hijriyah yang baru.
Ketua RT 20 RW 06, Bapak Solikin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun suasana yang religius dan rukun di tengah masyarakat.
"Tahun Baru Islam bukan hanya momentum seremonial, tetapi juga pengingat agar kita memperbaiki diri, memperkuat silaturahmi, dan meningkatkan keimanan. Saya bersyukur atas kekompakan warga yang terus terjaga. Semoga lingkungan kita senantiasa dilimpahi rahmat dan perlindungan Allah Swt.", ungkap Solikin dalam sambutannya.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk menjadikan Muharram sebagai awal yang baik dalam menanamkan nilai-nilai akhlak mulia, mempererat gotong royong, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Dalam kesempatan itu, Solikin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia kecil dan ibu-ibu yang telah bergotong royong menyiapkan konsumsi dan logistik untuk acara.
Kegiatan doa bersama ini merupakan tradisi yang sudah dijalankan secara turun-temurun di lingkungan RT 20 RW 06, dan menjadi bagian dari warisan budaya Islam yang hidup di tengah masyarakat Jawa. Kegiatan ini juga kerap disebut dengan istilah barikan atau baritan, yakni tradisi berkumpul sambil membawa nasi berkat sebagai wujud syukur bersama.
Di akhir acara, warga menikmati sajian berkat bersama yang dibawa secara sukarela oleh masing-masing keluarga. Momen ini menambah kehangatan dan mempererat hubungan sosial antarwarga.
Dengan digelarnya doa bersama ini, warga berharap tahun baru hijriyah membawa kehidupan yang lebih damai, sehat, dan sejahtera, baik secara spiritual maupun sosial. (DWI)
Share :