Semangat Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah: Filosofi Kepodang Emas sebagai Simbol Kemapanan dan Pertumbuhan

• 31-07-2025
• PEMDES BUMIAYU
• 17
• INFORMASI PUBLI

Semangat Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah: Filosofi Kepodang Emas sebagai Simbol Kemapanan dan Pertumbuhan

 

Provinsi Jawa Tengah tahun ini merayakan Hari Jadi ke-80 dengan semangat baru yang mengakar kuat pada filosofi budaya lokal dan kekayaan hayati. Logo peringatan HUT ke-80 Provinsi Jawa Tengah kali ini mengusung inspirasi dari burung Kepodang Emas Meloloh, yang bukan hanya dikenal sebagai fauna identitas resmi Jawa Tengah, namun juga sarat dengan nilai-nilai luhur yang mencerminkan karakter dan cita-cita masyarakat Jawa Tengah.

“Meloloh” adalah istilah yang merujuk pada proses burung induk memberi makan anaknya — sebuah lambang pengasuhan, perhatian, dan komitmen terhadap pertumbuhan. Dalam konteks ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menafsirkan “meloloh” sebagai simbol semangat Ngopeni atau merawat dan membina masyarakat agar terus tumbuh, mandiri, dan sejahtera. Seperti halnya Kepodang Emas yang meloloh anaknya dengan kasih sayang, pemerintah juga berkomitmen mendampingi rakyatnya menuju kemapanan hidup.

Selain itu, burung Kepodang Emas juga dikenal sebagai simbol keindahan dan kebersihan. Burung ini memiliki kebiasaan “Nglakoni”, yakni membersihkan diri secara berkala sebagai bentuk kesiapan menghadapi kehidupan nyata. Dalam makna yang lebih luas, nglakoni dimaknai sebagai upaya menghilangkan keburukan, menyucikan hati, dan berbenah diri demi kehidupan yang lebih mapan dan terarah.

Desain logo HUT ke-80 ini tak hanya menampilkan visual Kepodang Emas, namun juga menyiratkan nilai-nilai kekompakan, keselarasan, dan keindahan budi pekerti. Kepodang Emas juga sejak lama diyakini sebagai simbol kejayaan, kemakmuran, dan keberlanjutan, sehingga sangat relevan untuk menggambarkan arah pembangunan Provinsi Jawa Tengah yang berorientasi pada keberlanjutan, kesejahteraan, dan kesetaraan.

Melalui simbol ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh elemen masyarakat — termasuk desa-desa seperti Bumiayu — untuk bersama-sama menumbuhkan semangat ngopeni dan nglakoni dalam kehidupan sehari-hari. Kesederhanaan, totalitas, serta ketulusan hati menjadi kunci dalam mewujudkan Jawa Tengah yang Mapan dan Tumbuh, di tengah tantangan zaman yang terus berubah.

Semangat Hari Jadi ke-80 ini diharapkan mampu mempererat kebersamaan seluruh lapisan masyarakat, memperkuat rasa bangga terhadap budaya dan jati diri Jawa Tengah, serta menginspirasi langkah-langkah nyata dalam mewujudkan provinsi yang adil, sejahtera, dan bermartabat.

(DWI)

Share :

Berita Lain