Kemeriahan terasa di Dusun Timbang RT 18 RW 05 Desa Bumiayu, saat sebuah kelompok kesenian baru tampil perdana dalam hajatan warga setempat. Kelompok tersebut adalah Wahyu Manggolo Krido, sebuah kelompok kesenian Singo Barong asli Bumiayu yang dipimpin oleh Bapak Slamet, yang akrab disapa Bekek.
Meskipun baru berdiri pada tahun 2025, Wahyu Manggolo Krido berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan pertunjukan seni tradisional yang sarat makna dan daya tarik. Penampilan mereka menjadi bukti bahwa generasi baru di Bumiayu masih memiliki semangat tinggi dalam melestarikan warisan budaya leluhur.
Dalam hajatan tersebut, Wahyu Manggolo Krido menampilkan berbagai pertunjukan seni khas Jawa yang menggabungkan unsur tarian, musik, spiritualitas, dan peran. Adapun atraksi yang disuguhkan antara lain:
Singo Barong, sebagai ikon utama pertunjukan, menghadirkan sosok singa sakral yang dipercaya sebagai simbol kekuatan dan penjaga wilayah dari pengaruh jahat.
Dawangan, atau atraksi spiritual dengan gerakan dari penari , menambah nuansa mistis dan khidmat dalam pertunjukan.
Tari Kuda Kepang, yang menggambarkan semangat dan keberanian prajurit dalam perjuangan, dibawakan dengan penuh energi oleh para penari muda.
Banteng, sebuah tokoh tambahan dalam kesenian ini yang membawa dinamika dan variasi gerak serta simbol kekuatan alam.
Topeng Setanan, sebagai unsur dramatik yang menggambarkan perjuangan antara kekuatan baik dan buruk melalui tarian dan mimik ekspresif.
Penampilan perdana Wahyu Manggolo Krido ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam bagi warga dan tamu undangan yang hadir.
Sebagai kelompok seni yang baru terbentuk, Wahyu Manggolo Krido telah menunjukkan potensi besar untuk tumbuh dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Desa Bumiayu. Dengan semangat dan dedikasi dari para anggota, serta dukungan dari masyarakat sekitar, kelompok ini diharapkan mampu terus berkarya dan berkontribusi dalam pelestarian seni tradisional.
Pemerintah Desa Bumiayu menyambut baik kehadiran kelompok seni baru ini dan mengapresiasi upaya mereka dalam menghidupkan kembali budaya lokal yang penuh nilai.
Kehadiran Wahyu Manggolo Krido menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya tradisional masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Semangat kebudayaan yang ditunjukkan oleh kelompok ini patut dijaga dan didukung agar menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Wahyu Manggolo Krido, semangat baru kesenian tradisional dari Dusun Timbang, Bumiayu.
(DWI)
Share :