KUNJUNGAN TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK) DESA BUMIAYU EDISI BULAN MEI 2025

 

Bumiayu, 17 Mei 2025 — Dalam rangka mendukung program percepatan penurunan stunting dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan keluarga di tingkat desa, Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa Bumiayu kembali melaksanakan kegiatan kunjungan lapangan edisi bulan Mei 2025, tepatnya pada hari Sabtu, 17 Mei 2025.

Kegiatan kunjungan ini menyasar warga Dusun Lebo, dengan kelompok sasaran utama yaitu:

• Calon pengantin (catin)

• Ibu hamil

• Ibu nifas

• Balita usia 0–2 tahun

Tim TPK yang bertugas dalam kunjungan ini terdiri dari tiga orang kader, yaitu:

1. Retno Madu Murti

2. Dwi Widiyanti

3. Septiana Handayani

Pendampingan dan Edukasi Kesehatan Keluarga

Dalam kunjungan tersebut, tim memberikan pendampingan langsung, edukasi kesehatan, serta melakukan pemantauan kondisi ibu dan anak. Edukasi yang diberikan mencakup pola makan bergizi seimbang, pentingnya kunjungan ke fasilitas kesehatan, imunisasi balita, perawatan pascamelahirkan, dan kesiapan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin.

Selain itu, TPK juga mendata dan memantau perkembangan anak balita dengan fokus pada pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia, serta memberikan arahan jika ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada risiko stunting.

Mendekatkan Layanan Kesehatan ke Tingkat Keluarga

Program kunjungan rumah oleh TPK merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mendekatkan layanan kesehatan ke tingkat keluarga, terutama dalam upaya pencegahan stunting yang berbasis edukasi dan intervensi dini. TPK berperan penting dalam menjembatani keluarga dengan tenaga kesehatan serta memastikan keberlangsungan layanan dasar di desa.

Komitmen Desa Bumiayu dalam Pencegahan Stunting

Pemerintah Desa Bumiayu sangat mendukung keberadaan dan peran aktif TPK dalam menjaga kesehatan keluarga, khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang krusial dalam tumbuh kembang anak. Diharapkan melalui kegiatan rutin seperti ini, keluarga-keluarga di Desa Bumiayu semakin sadar akan pentingnya gizi, pola asuh, dan layanan kesehatan yang berkualitas. (DWI)