RT 22 Lebo Gelar Pertemuan Rutin dan Peringatan Hari Asyura dalam Suasana Penuh Kekeluargaan
Dusun Lebo – Hari Sabtu, 5 Juli 2025, warga RT 22 RW 07 Dusun Lebo, Desa Bumiayu, menggelar kegiatan ganda berupa pertemuan rutin bulanan sekaligus memperingati Hari Asyura 10 Muharram 1447 Hijriyah. Kegiatan yang dipusatkan di rumah Bapak Mudakir ini berlangsung dengan penuh kehangatan, mencerminkan kekompakan dan kebersamaan antarwarga yang masih sangat terjaga.
Pertemuan rutin diawali dengan laporan kegiatan RT serta diskusi ringan terkait beberapa agenda lingkungan, seperti penjadwalan kerja bakti, evaluasi ronda malam, dan perencanaan kegiatan sosial bulan depan. Warga tampak antusias memberikan masukan, menciptakan suasana musyawarah yang hidup dan partisipatif.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan peringatan Hari Asyura yang diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama, dipimpin oleh salah satu tokoh agama setempat. Para warga duduk bersama di ruang dan halaman rumah yang disulap menjadi tempat berkumpul, meresapi makna Asyura sebagai momentum untuk memperbanyak doa, sedekah, dan mengingat nilai-nilai perjuangan serta keteladanan dari Nabi dan para sahabat.
Dalam sambutannya, Bapak Mudakir selaku tuan rumah menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran warga dan mengajak agar kegiatan semacam ini terus dilestarikan. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan bulan Muharram sebagai waktu untuk memperbanyak amalan kebaikan, memperkuat iman, dan mempererat silaturahmi.
Seperti halnya tradisi masyarakat Dusun Lebo pada umumnya, kegiatan Asyura ditutup dengan makan bersama atau yang dikenal sebagai tradisi “barikan.” Bubur suro dan nasi tumpeng menjadi sajian utama yang dibawa oleh warga secara sukarela. Hidangan ini tidak sekadar makanan, melainkan simbol rasa syukur, kerukunan, dan tradisi Islam yang masih kuat melekat dalam kehidupan masyarakat desa.
Warga menikmati sajian dengan duduk bersama dalam lingkaran besar, menciptakan suasana akrab dan menyenangkan. Anak-anak tampak ceria, sementara para orang tua saling bercengkerama satu sama lain, menjadikan malam peringatan Asyura ini sebagai momen yang tidak hanya religius, tetapi juga memperkuat nilai sosial dan budaya.
Kegiatan di RT 22 Dusun Lebo ini menjadi contoh bahwa pertemuan warga tidak harus selalu bersifat administratif. Dengan dipadukan dengan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal, pertemuan semacam ini justru menjadi sarana efektif untuk membangun solidaritas dan menjaga harmoni di lingkungan.
(DWI)
Share :