Sekdes Bumiayu dan Ketua TP PKK Hadiri Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-80 di Weleri

• 01-09-2025
• PEMDES BUMIAYU
• 6
• PEMERINTAH DESA

Sekdes Bumiayu dan Ketua TP PKK Hadiri Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-80 di Weleri

BUMIAYU - Sekretaris Desa Bumiayu, Dwi Santoso, bersama istrinya Retno Madu Murti yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Desa Bumiayu, menghadiri upacara penurunan bendera dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia. Acara tersebut berlangsung khidmat di Lapangan Sambongsari, Weleri, pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Kehadiran Sekdes dan Ketua TP PKK Bumiayu dalam acara tersebut merupakan wujud dukungan sekaligus penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan bangsa Indonesia. Momentum ini menjadi simbol penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan.

Upacara penurunan bendera dimulai sore hari dengan susunan acara yang penuh khidmat. Pasukan pengibar bendera bertugas dengan penuh disiplin, sementara peserta upacara yang terdiri dari unsur pemerintahan, organisasi masyarakat, pelajar, dan warga sekitar mengikuti jalannya upacara dengan tertib.

Dwi Santoso menyampaikan bahwa menghadiri upacara ini menjadi sebuah kebanggaan sekaligus pengingat akan jasa para pahlawan bangsa. Menurutnya, semangat kemerdekaan harus terus diwujudkan dalam kerja nyata untuk membangun desa yang mandiri, maju, dan sejahtera.

Sementara itu, Retno Madu Murti menambahkan bahwa nilai kemerdekaan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam program PKK yang berorientasi pada pemberdayaan keluarga. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, pembangunan desa akan semakin kuat dan berkelanjutan.

Acara penurunan bendera di Lapangan Sambongsari juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga dari berbagai daerah sekitar Weleri. Kehadiran tokoh masyarakat, perangkat desa, dan organisasi perempuan menambah kekhidmatan serta semangat kebersamaan dalam peringatan hari bersejarah ini.

Masyarakat yang hadir tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada bendera merah putih, tetapi juga sebagai pengingat bahwa kemerdekaan harus terus diisi dengan kerja keras dan pengabdian untuk bangsa.

Upacara ditutup dengan doa bersama agar Indonesia terus diberi kekuatan, keselamatan, dan keberkahan dalam menghadapi tantangan di masa depan. Semangat kemerdekaan yang berkobar di Lapangan Sambongsari menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus mengabdi bagi negeri tercinta.

(DWI)

Share :

Berita Lain