Pemasangan Mustaka Musholla Al-Hidayah, Simbol Semangat Gotong Royong Warga Timbang Bumiayu

• 17-06-2025
• PEMDES BUMIAYU
• 8
• BERITA

Pemasangan Mustaka Musholla Al-Hidayah, Simbol Semangat Gotong Royong Warga Timbang Bumiayu

 

Bumiayu, 17 Juni 2025 – Suasana penuh haru dan syukur mengiringi acara pemasangan mustaka Musholla Al-Hidayah yang terletak di RT 18 RW 5 Dusun Timbang, Desa Bumiayu, pada hari Selasa, 17 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi penanda bersejarah dalam proses penyempurnaan pembangunan rumah ibadah yang telah lama menjadi pusat kegiatan keagamaan warga setempat.

Mustaka, atau puncak atap masjid/musholla, merupakan elemen penting yang secara simbolis melambangkan keagungan dan keutuhan bangunan. Pemasangan mustaka ini dilakukan secara bergotong royong oleh warga sekitar, dengan penuh semangat kebersamaan dan keikhlasan.

Acara diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kyai Ahmad Zaeni, tokoh agama yang dikenal luas oleh masyarakat Bumiayu. Dalam doanya, beliau memohon keberkahan atas musholla ini agar menjadi tempat ibadah yang membawa ketenteraman, membangun akhlak generasi muda, serta mempererat silaturahmi umat.

“Musholla ini bukan hanya tempat salat, tapi tempat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan, tempat anak-anak mengaji, tempat orang tua menenangkan hati,” tutur Kyai Ahmad Zaeni.

Setelah doa bersama, prosesi pemasangan mustaka dilakukan oleh tim tukang yang dibantu oleh pemuda dan bapak-bapak warga sekitar. Sorak takbir dan shalawat menggema saat mustaka berhasil dipasang dengan sempurna di puncak atap musholla.

Pembangunan Musholla Al-Hidayah sendiri merupakan hasil swadaya murni masyarakat Dusun Timbang, dengan donasi yang dikumpulkan secara bertahap. Dari semen, pasir, genting, hingga mustaka — semua adalah wujud cinta warga terhadap tempat ibadah yang telah menemani mereka selama bertahun-tahun.

Ketua RT 18 Suryadi, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kekompakan dan partisipasi warga. Ia juga mengajak generasi muda untuk merawat dan memakmurkan musholla, agar manfaatnya bisa dirasakan lintas generasi.

Sebagai penutup, warga mengadakan tasyakuran sederhana dengan sajian tradisional seperti tumpeng, jenang abang-putih, dan teh hangat, yang dibagikan kepada seluruh hadirin. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong, cinta kepada tempat ibadah, dan rasa syukur atas nikmat kebersamaan masih tumbuh subur di Desa Bumiayu. (DWI)

Share :

Berita Lain