RT 24 Lebo Meriahkan Peringatan Hari Asyura dengan Tradisi Barikan dan Doa Bersama
Dusun Lebo – Dalam suasana penuh kekhidmatan dan kekeluargaan, warga RT 24 RW 07 Dusun Lebo, Desa Bumiayu, menggelar peringatan Hari Asyura 10 Muharram 1447 Hijriyah pada Sabtu, 5 Juli 2025. Bertempat di jalan lingkungan RT 24 yang disulap menjadi lokasi kegiatan, acara berlangsung meriah namun tetap sederhana, mengusung semangat tradisi dan nilai-nilai keislaman yang kental.
Acara diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Seluruh warga, dari anak-anak hingga lansia, duduk rapi di bawah tenda darurat yang didirikan secara gotong royong. Suara lantunan doa menggema, membangkitkan suasana religius yang mendalam di tengah lingkungan perkampungan yang masih sangat menjunjung nilai kekeluargaan.
Ketua RT 24, Bapak Bambang Salman, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan yang penuh berkah ini. Ia mengapresiasi partisipasi aktif seluruh warga, khususnya ibu-ibu yang telah menyiapkan aneka hidangan untuk tradisi barikan. “Kegiatan seperti ini bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan rasa saling peduli di tengah masyarakat kita. Semoga semangat ini terus tumbuh dan mengakar dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar beliau dengan penuh semangat.
Bapak Bambang juga mengajak warga untuk mengambil pelajaran dari peringatan Asyura, yaitu pentingnya kejujuran, keberanian, dan kepedulian terhadap sesama, sebagaimana yang dicontohkan oleh para nabi dan tokoh-tokoh besar Islam. Ia berharap kegiatan ini menjadi pengingat agar warga senantiasa menjaga nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Tradisi barikan menjadi bagian paling dinanti dalam acara ini. Hidangan bubur suro, nasi tumpeng, dan aneka lauk-pauk khas disajikan di atas tampah dan daun pisang, kemudian dinikmati bersama oleh seluruh warga. Suasana akrab dan hangat tampak jelas ketika warga duduk melingkar dan berbagi makanan satu sama lain.
Peringatan Hari Asyura di RT 24 Dusun Lebo tidak hanya menjadi agenda keagamaan, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi dan menghidupkan semangat gotong royong. Dari jalan lingkungan yang sederhana ini, semangat kebersamaan dan nilai-nilai luhur Islam terus tumbuh dan diwariskan kepada generasi penerus.
(DWI)
Share :