Tahun Ini Tanpa Kehadiran Mahasiswa KKN, Desa Bumiayu dan 16 Desa di Kecamatan Weleri Harapkan Kehadiran Kembali di Tahun Mendatang
BUMIAYU – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2025 ini Desa Bumiayu bersama 16 desa lainnya di Kecamatan Weleri tidak menerima mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari perguruan tinggi manapun. Hal ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah desa dan masyarakat yang selama ini merasakan banyak manfaat dari kehadiran mahasiswa KKN.
Mahasiswa KKN biasanya hadir selama 1-2 bulan dengan program-program pemberdayaan masyarakat, edukasi kesehatan, penguatan kelembagaan desa, kegiatan keagamaan, pelatihan digital, hingga mendampingi anak-anak desa dalam kegiatan literasi dan seni budaya.
Kepala Desa Bumiayu menyampaikan bahwa KKN adalah jembatan nyata antara desa dan dunia akademik. Banyak program yang dulu terlaksana karena dukungan dari para mahasiswa. Mulai dari pembuatan sistem informasi desa, pendampingan posyandu remaja, pembinaan UMKM, hingga revitalisasi rumah data dan media sosial desa.
“Keberadaan mahasiswa KKN memberi energi baru bagi kami. Mereka datang dengan semangat, gagasan segar, dan ilmu yang bisa langsung diterapkan di tengah masyarakat. Sangat disayangkan tahun ini tidak ada,” ujarnya.
Pemerintah Desa Bumiayu juga mencatat, selama beberapa tahun terakhir, KKN turut mendukung upaya pencapaian target SDGs Desa, mulai dari pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, hingga penguatan ketahanan ekonomi.
Belum adanya penempatan mahasiswa KKN tahun ini diduga karena kuota yang terbatas, fokus kampus pada wilayah binaan tertentu, atau adanya kebijakan internal dari pihak universitas. Namun demikian, tidak adanya KKN bukan berarti desa berhenti bergerak. Justru menjadi tantangan agar desa terus melanjutkan program yang dulu dirintis bersama para mahasiswa.
Sejumlah perangkat desa juga menyampaikan harapan agar ke depan dapat menjalin komunikasi lebih intensif dengan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, agar Desa Bumiayu kembali menjadi lokasi KKN prioritas.
Warga dan pemerintah desa berharap tahun depan kegiatan KKN bisa kembali hadir di Bumiayu, baik dari kampus-kampus yang pernah bekerja sama seperti UIN Walisongo, UNNES, UNDIP, maupun kampus lain di luar Jawa Tengah.
Pemerintah desa juga berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bila program KKN kembali dijadwalkan, mulai dari penyediaan tempat tinggal, fasilitasi kegiatan, hingga pendampingan selama mereka menjalankan program di lapangan.
Meski tanpa kehadiran mahasiswa KKN di tahun ini, semangat belajar, berbagi, dan membangun Desa Bumiayu tetap menyala. Pemerintah desa tetap terbuka untuk kolaborasi dan berharap tali silaturahmi antara kampus dan desa bisa kembali terjalin di waktu mendatang.
Desa Bumiayu Siap Menjadi Rumah Belajar Bersama
(DWI)
Share :